Selasa, 10 Juli 2012

ASAL MUASAL DI TEMUKANYA PERKAMPUNGAN BARU KINASKAS ATAU SEKARANG KAKASKASEN


      Pada zaman dahulu kehidupan keturunan Pinontoan masih hidup dalam berkelompok yang waktu itu berdiam di sekitar Gunung Lokon, pada waktu salah satu leluhur keturunan dari Pinontoan ditugaskan untuk menebang kayu di daerah yang namanya  Pahzahapen , Ketika sedang menebang kayu tiba – tiba mata kampak tamako tersebut terlepas dan terlempar, saat terlempar leluhur tersebut sempat terperosok jatuh dan Tanah di sekitar pohon yang du tebang tadi terbongkat akibat benturan jatuhnya leluhur  tadi. Tanah yang terbongkar  dalam Bahasa Tombulu  Nawuswus  jadi leluhur tadi nekawuswus.  Tanah tadi terbongkar dan jatuh sehingga sampai sekarang daerah ini di namakan kebun  Nawuswus karena belum selesai menebang pohon tadi Leluhur mencari mata kampak yang melayang tadi di sekitar daerah di mana pohon tadi di tebang sampai ke wilayah yang namanya kebun  SARANG. Pada saat leluhur tai mencari dengan menggaruk-garuk mahkaskas dengan tangannya tiba-tiba tanah tersebut mengeluarkan mata air bahasa  tombulu kembuan, mata air yang keluar itu benar-benar bersih dan jernih. Dan lama kelamaan mata air tersebut semakin banyak saja keluarnya. Dari peristiwa inilah maka leluhur tadi memberitahukan kepada saudara-saudaranya. Dan ketika itu pula para leluhur langsung berangkat menuju lokasi yang ditemukan air tadi dan akhirnya mereka memili untuk tinggal disekitar tempat ini yang sekarang disebut kebun Sarang. Dan lama kelamaan semakin bertambah pula keturunan Pinontoan yang menempati wilaya tempat itu dan akhirnya menjadi suatu perkampungan kecil. Perkampungan ini sampai sekarang dinamakan kampung tua bahasa tombulu”Nawanua kinaskas” atau kampung pertama di wilaya kinaskas atau Kakaskasen sekarang. Kampung ini sekarang berada di dekat atau kurang lebih 500m dari kompleks pekuburan waruga mengarah ke timur yang sekarang berlokasi yang sekarang namanya kebun Sarang tepatnya dibelakang Karmel kakaskasen III yang berjarak 500m kearah selatan. Disekitar kampung tua inilah atau kebun sarang yang merupakan kehidupan dahulu para leluhur Pinontoan dan disekitar tempat ini terdapat yang namanya  3 batu baku dapa atau 3 batu saling ketemu dalam bahasa tombulu WATU PAHSARUEN NI EMPUNG. Dan sampai saat sekarang banyak terdapat bukti-bukti sisa dari kehidupan peninggalan leluhur zaman dahulu berupa Batu-Batu Tumotowa dan Kure-Kure tanah yang kondisi ada yang utuh maupun yang sudah berbentuk pecahan, begitu pula dengan pecahan-pecahan piring yang tebuat dari kramik di zaman Dinasti Cina. Selain dari pada waruga-waruga juga yang merupan pekuburan yang berada tidak jauh dari kompleks perkampungan tua ini karena disekitar wilaya perkampungan tua ini terdapat bahan atau tanah pembuatan Waruga yaitu yang namanya tanah t’ras dan tanah liat yang merupakan bahan pembuat kure pada waktu itu. Dan perkampungan perkembangan dari kehidupan leluhur di masa itu lambat laun semakin meluas sampai saat sekarang sudah terbagi menjadi 4 kelurahan. Sebenarnya sebelum terdapat kampung tua Nawanua sudah ada suatu komunitas atau kelompok dari para leluhur yang merupakan keturunan Pinontoan sebagai penguasa di gunung Lokon waktu itu yakni didaerah yang namanya ‘’kinilow’’ yang asal kata dari kilow-kilow kinilow = sekarang Kilow. Dan kilow-kilow merupakan nama pohon yang satu-satunya berada dikampung ini dan merupakan pohon terbesar yang biasanya ditempati oleh burung yang namanya kilow-kilow sehingga dinakan kilow-kilow. Dan sampai saat sekarang kita bisa melihat bukti adanya pohon yang besar sekali itu atau pohon kilow-kilow masih hidup dan tumbuh besar. Dan menurut cerita batas perkampungan kiliow-kilow = Kinilow ini yang juga merupakan perkampungan tua atau nawanua kinaskas kakaskasen maupun di wilaya Tombulu serta luasnya mulai dari kakaskasen III sampai ke kakaskasen I sekarang. Jadi kalau diamati perkampungan pertama kali ada sebelum adanya dan ditemukan perkampungan kinaskas nawanua di kakaskasen. Jadi sebenarnya perkampungan yang tertua dan pertama kali ada di yang namanya kilow-kilow atau sekarang kinilow. Dan perkampungan kilow-kilow ini sampai sekarang sudah meluas hingga terbagi 2 wilaya yakni kinilow 1 dan kinilow 2. Jadi setelah ditemukan perkampungan yang baru yang terdapat diwllaya kinaskas atau asal kata mahkaskas = Menggali / digali dengan tangan yang sekarang dinamakan kampung tua nawanua kakaskasen. Maka leluhur yang ada di wilaya kinilow dan kakaskasen membuat batas wilaya antara kinilow dan kinaskas kakaskasen.
Akhirnya sebenarnya atau satu kelompok komunitas Pinontoan ini terpecah menjadi 2 kelompok dan 2 wilaya pula yakni pertama tadi kiniolow dan kinaskas atau sekarang kakaskasen. Sehingga sampai sekarang kedua kelompok yang berasal dari satu kelompok Pinontoan dari satu wilaya yang bernama kilow-kilow atau kinilow sekarang dan kinaskas nawanua atau kakaskasen. Demikianlah asal mulanya terdapat perkampungan pertama kali di wilaya kakaskasen yang namanya berkampung tua “nawanua” atau sekarang kakaskasen.

SUMBER : MINAESAAN TOMBULU SULUT