Minaesaan Tombulu merupakan salah satu Lembaga organisasi budaya yang ada di Propinsi Sulawesi utara Satu-satunya yang mempunyai suatu tujuan Misi yang mulia untuk melestarikan adat dan Budaya Minahasa yang saat ini sudah mulai memudar akibat perkembangan zaman dan mempunyai Visi menjaga kerukunan antar umat beragama di tanah Toar Lumimuut. PERKEMBANGAN JAMAN BISA SAJA BERUBAH TAPI ADAT DAN BUDAYA MINAHASA TAK AKAN PERNAH BERUBAH By : Ketua umum LSM Minaesaan Tombulu Sulut : Johny Sondak
Selasa, 19 Juni 2012
KAWASARAN
Kabasaran adalah tari perang. Mengangkat atau memuliakan perang ke dalam karya estetika, itu memberi gambaran tentang masyarakat itu sendiri. Itu ungkapan dari watak dan nilai-nilai budaya masyarakat.
Ya, berperang memang diluhurkan sebagai krida sangat mulia bagi masyarakat yang gagah berani serta kokoh membela kebenaran dan keadilan. Dr. A.B.Meyer, seeorang peneliti sosio-budaya masyarakat Minahasa, dalam sebuah laporannya sampai menarik kesimpulan: Perang adalah bagian dalam format kebudayaan Minahasa lama!
Seni Tari Kabasaran pun mengabadikan ritual yang di masa lampau memang dilaksanakan
leluhur tou Minahasa setiap kali mereka hendak berperang. Tari Kabasaran sedemikian akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minahasa lama. Tarian keprajuritan ini menyemarakkan hampir semua upacara dalam daur hidup manusia. Mulai dari kelahiran, mengusir roh-roh jahat, perkawinan, hingga pemakaman orang mati. Demikian pula untuk penjemputan dan pengawalan secara adat bagi petinggi pemerintahan ataupun tokoh masyarakat. Juga dalam mengantar para pekerja Mapalus menuju tempat kerja