Senin, 25 Juni 2012

MATA AIR KAMEYA DAN KEBUN TAINGKERE

     Mata air Kameya terletak di kelurahan Kakaskasen satu kecamtan Tomohon Utara, di perkebunan taingkere.Di waktu kameya, terdapat suatu batu dari dotu dari cina yang pertama-tama datang di tanah Minahasa. konon dotu dari negeri tionghoa itu bernama siumbun atau juga disebut dotu luo kong yang bisa jadi skrang disebut lokon, namuin orang tombulu mngenal dgan nma dotu umbun. leluhur atau dotu dri cina ini adlah orang yg brilmu tinggi dan kedatanganya di minahasa secra gaib stlah karema dtang d minahasa. konon dotu trsebut adlah sbgai slah satu panglima perang di negeri tionghoa, yg brtugas mngawal karema. dari cerita rakyat yg ada, dotu umbun diberikan perintah untuk mencari sumber air yg trletak di sekitar gunung empung dan gunung lokon pada zaman dahulu dan berdiam tinggal selama beberapa waktu di tmpat trsebut.
     Kameya sndiri brasal dari kata Kai = Kami, dan Meya=meye = datang . Pada saat dotu umbun sampai di kameya trjadilah angin ribut angin  brputar (bahasa tombulu Pulizan) , angin membokar tanah di sekitar kameya dan akhirnya mngeluarkan beberapa mata air (kembuar) yg sangat besar dan bnyar airnya. Ketika itulah Dotu Umbun trsebut mngambil air dan mandi di air yg telah keluar ini dan stlah hampir slesai mandi tiba-tiba muncul seorang putri dri khayangan dan ketikaDotu umbun mndengar  dri tanda bunyi seekor burung kiskis yg menandakan kedatangan seorang putri tdi dngan secara tiba-tiba, maka secara spontan Dotu Umbun tiba-tiba berlari kearah utara dari tempat dimna leluhur ini mandi dgn maksud untuk mngambil pakaianya yang ditaruhn di situ karena leluhur ini masih dalam keadaan telanjan dan merasa malu dgan kedatangan putri trsebut.
Akhirnya sesampai dimana baju yg telah ditaruh tadi oleh leluhur trsebut tiba-tiba leluhur ini hilang secara misteri dan membentuk sebuah batu berupa seekor Kura-Kura .
    Wilayah watu kameya ini juga trdapat batu yg berbntuk waruga yg merupakan batu dari istri Pinontoan yakni ambilingan yg hnya berjarak 1 langkah ke timur dari mata air ini begitu, pula seblah utaranya ada batu sbgai penutup waruga dan masih bnyak trdapat beberapa batu Tumotowa. Dari kisah ini sehingga Kebun di sna di namakan Kebun Taingkere karena asalnya pada waktu terjadi angin ribut dan berputar (Pulizan) maka trbongkarlah tanah yg berada di sekitar dan mngeluarkan mata air dan sebagian air yg keluar mngeluarkan warna kekuningan makanya di sebut "Taingkere".