Di zaman dahulu kala di Minahasa Minaesa terdapat suatu
gunung berapi yang cukup aktif waktu itu. Pada waktu itu belum ada seorang
manusia yang tinggal di tanah Minahasa. Jadi di tanah Minahasa ini benar-benar
belum ada penghuninya yang dimaksudkan
manusia waktu itu. Baik gunung lokon, mahawu, dan soputan belum merupakan
suatu gunung berapi yang aktif saat itu. Berselang kemudian proses penciptaan
ilahi maka di minahasa untuk pertama kalinya mnusia yang ada dan tinggal dan
hidup pada waktu itu. Mereka ini dikenal dengan manusia yang postur tubuhnya
pendek bahasa tombulu orang kate yaitu
tingkininong atau lawangirung. Waktu itu mereka hidup disekitar gunung
empung termasuk gunung lokon yang sudah berdekatan kehidupan manusia pendek atau
kerdil ini biasanya bertempat tinggal dibawah tanah dan sekitaran gunung empung
yang sudah membentuk gua atau terowongan-terowongan kecil dari sekitaran gunung
empung sampai disekitaran kaki atau lereng-lereng gunung lokon. Pekerjaan mereka
hanya menjaga harta benda berupa emas dan sebagainya. Dan sampai sekarang mulut
goa atau terowongan-terowongan bahasa
tombulu Azengan bisa kita jumpai dan masi ada dan ini merupakan bukti
adanya kehidupan orang pendek ini. Tetapi kebanyan Azengan-Azengan atau mulut
goa saat ini sudah banyak terkubur akibat longsoran sehingga menutupi
azengan-azengan atau mulut goa tersebut. Pada akhirnya kehidupan mereka lambat
laun semakin menyebar dan meluas sampai ke seluruh penjuru minahasa. Mereka inilah
manusia kerdir lawangirung pertama
yang ada di Minahasa. Dan setelah meletusnya pertama kali gunung empung mereka
mulai berpencar kedaerah-daerah yang baru hingga meluas keseluruh tanah
Minahasa. Dan bawah tanah atau terowongan-terowongan sampai misterius sampai
sekarang. Gunung Empung artinya
dalam bahasa tombulu Gunung Tuhan atau
bisa di tafsirkan sebagai satu-satunya gunung di Minahasa yang berada di titik
pusat tanah bahasa tombulu Puzer In
Tanah dan disebut dalam bahasa
tombulu Si Opo wailan wangko dan pada waktu leluhur kita datang dan
menginjakan kaki pertama kali di tanah Minahasa yaitu Kerema digunung ini, maka dari situlah karema digunung ini
dinamakan gunung empung, karena kemungkinan karema mendapat suatu petunjuk dari
ilahi atau petunjuk yang sudah disebutkan tadi si Opo Wailan Wangko, dan dari
tempat inilah merupakan Puzer In Tanah
atau pusat tanah untuk mulainya
suatu keterunan di tanah Minahasa. Maka secara ilahi karema, lumimuut bersama Toar
ditempat ini. Dan karema sebagai yang tertua
(Walian) mendapat suatu petunjuk bahwa mereka berdua harus mengelilingi
tanah ini dengan membawa dua batang dari pada pohon Tuis sebagai tongkatnya. Dan sebelum mereka melakukan
perintah dari karema untuk mengelilingi tanah minahasa ini, mereka sudah diberi
tahu apabila kedua batang pohon tadi salah satunya menjadi panjang maka mereka
bisa menjadi suami istri ketika sudah bertemu nanti.
Setelah
mendapatkan petunjuk dari karema maka masing-masing melakukan perjalanan yang
sudah diamanatkan tadi toar mengarah ke selatan dan lumimuut ke utara. Setelah menjalankan
perintah tadi mereka berjalan dan bertemu di suatu tempat dan dilihat pula
kedua batang pohon tuis tadi salah
satunya sudah panjang. Akhirnya kedua leluhur ini bersepakat menjadi pasangan
hidup suami istri sampai mereka mendapatkan keturunan di gunung empung. Saat mereka bertemu inilah mereka mencari karema
tetapi karema sudah tidak berada ditempat dan menghilang secara misterius. Jadi
di gunung empung inilah merupakan cikal bakal orang minahasa yang sudah di
ilhamkan kepada karema pula secara ilahi oleh opo empung (Tuhan) .
Setelah toar dan
lumimuut tidak mendapatkan dan bertemu dengan karema, stelah itulah saat itulah
mereka mengalei atau meminta disitu apa yang sudah di
mandatkan karema kepada mereka disebuah
batu atau meja dari batu untuk pelaksanan persembahan ucapan syukur dan terima
kasih. Dan sampai sekarang meja dari batu terbeut masih berada di atas puncak gunung empung. Dan setelah itu tidak lama
kemudian mereka dapat keturunan yakni pinontoan, rumengan dan soputan hingga
pinontoan menempati gunung lokon, rumengan menempati gunung mahawu dan soputan
di gunung soputan.
Akhirnya
keturunan dari ketiga leluhur ini semakin bertambah pula sampai sekarang. Demikianlah
sekilas sejarah dari pada gunung empung yang
merupakan tempat mendapatkan ilham bagi leluhur orang minahasa di zaman leluhur
waktu itu, dan juga merupakan titik atau pusat tanah minahasa Puzer in Tanah yang mencakup wilayah dari sekitar gunung lokon , gunung mahawu sampai
keselatan di sekitar gunung soputan, yang juga disebut keturunan dari SEMAKARUA SIOUW yang merupakan juga
wilayah Malesung atau wilayah ini
kalau di pandang seperti lesung yang dikelilingi ratusan gunung dan bukit yang
mengitarinya. Jadi gunung inilah satu-satunya gunung di minahasa yang bernama gunung empung atau Gunung Tuhan bahkan Indonesia maupun dunia selain gunung Agung di Bali yang artinya gunung Tuhan.
SUMBER : MINAESAAN
TOMBULU SULUT