Di Tombulu di sekitar gunung mahawu terdapat
semacam suatu perkampungan akan tetapi merupakan suatu hutan belantara yang
bila kita melihatnya dan sudah jelas tidak berpenghuni. Ironisnya bila kita
mendatangi tempat atau lokasi hutan tersebut maka jangan heran bila kita
mendengar dan melihat secara langsung seperti pemukiman seolah-olah ada
sekelompok masyarakat seperti terdengar ada mahjaman (sekelompok orang
mencangkul), suara orang itu seperti sedang bercakap-cakap, seperti
berjalan-jalan bahkan bernyanyipun terdengar seperti ada sekelompok pemusik
bambu juga maengket serta bunyi pentuam alat tiup music dari biak layaknya ada
peristiwa orang meninggal di tempat ini padahal hanya berupa hutan belantara
yang merupakan bagian kecil hutan yang ada di gunung mahawu tersebut. Bila kita
pergi ke tempat itu pada siang harinya terkadang bertatapan dengan hasil tanam
yang sangat menggiurkan apalagi dengan situasi terik panas matahari saat melakukan
perjalanan di tempat itu dengan melihat berupa buah-buahan yang segar seperti
papaya dan lain-lain begitu pula rempah-rempah yang sangat subur menghijau
bagai menggoda bagi orang yang memandangnya. Namun semuanya bukanlah kenyataan
akan tetapi semu adanya mengapa demikian, karena suara-suara seolah adanya
aktivitas sekelompok orang aik berbicara maupun bernyanyi-nyanyi seperti adanya
suatu pemukiman ternyata setelah di selidiki hutan atau tempat yang di maksud
sungguh tidak berpenghuni dan entah dari mana datangnya bunyi suara pikuk
sesekali terdengar demikian juga dengan hasil tanam yang kita lihat seperti
tadi sudah di sebutkan buah-buahan maupun rempah-rempah apalagi kita ingin dan
mengambilnya dan ingin di bawa pulang ke rumah sebelum mendekati perbatasan
hutan atau tempat tadi dengan maksud keluar dari area hutan itu secara perlahan
hasil tanam yang kita bawa lambat laun mulai membusuk seperti mencair.sudah
pasti bila ada orang yang mengalaminya sudah pasti terheran-heran di sertai
ketakutan seketika. Konon menurut tradisi adat Tou Tombulu wilayah hutan yang
berada di gunung mahawu tersebut itulah yang di namakan dengan sebutan Tempat orang-orang tersembunyi atau bahasa
Tombulunya di sebut dengan TOUMINUNI, Tou artinya orang sedangkan Minuni mengartikan Tersembunyi. Menurut sumber masyarakat sekitar di kaki gunung
mahawu bahwa wilayah hutan yang bernama Tombinuni
tersebut sudah merupakan cerita turun-temurun penduduk setempat sejanak
dari leluhur mereka dan hal ini sangat yakni mereka sampai di jaman sekarang
peristiwa-peristiwa aneh dan langkah bisa di buktikan dengan memasuki wilayah
tempat orang-orang tersembunyi atau
Tombinuni tersebut, biasanya wilayah hutan yang ada di minahasa pada
umumnya tidak seperti yang terdapat di sekitar gunung mahawu yang sudah di
sebutkan tadi dan merupakan daerah hutan rimba yang sangat misteri serta
menurut pengakuan masyarakat di sekitar gunung mahawu tersebut beranggapan
sesuai tradisi orang Tombulu khususnya yang berada di wilayah yang di sebut Nimokal yakni antara kampung kinilow
sampai di kakaskasen bahwa daerah itulah tempat bermukimnya mahluk-mahluk halus atau di sebut
mahluk Ghoib. Dan menurut informasi
hutan berpenghuni mahluk halus seperti ini bisa kita jumpai di propinsi
Sulawesi tengah yang di sebut Wentira. Demikian
sekilas cerita turun-temurun tentang perkampungan orang-orang tersembunyi (mahluk halus) yakni Touminuni yang terdapat di sekitar
gunung mahawu di Tombulu atau sekarang Tomohon.
Sumber : MINAESAAN TOMBULU SULUT