Pada awal November
sampai akhir desember 2009 kami beberapa orang yang peduli akan cagar budaya
dan situs-situs budaya di tanah Toar Lumimu’ut saat itu sedang merenovasi atau membangun
tempat ritual di watu KAMEYA bertempat di kelurahan Kakaskasen satu Tomohon
Utara .
Setelah
semuanya rampung kami mengadakan Ritual budaya berupa ucapan syukur kepada
Tuhan (Opo Empung) yang sesuai adat dan kepercayaan mutlak di adakan . pada saat
itu di persembahkan seekor korban bakaran atau dalam bahasa tombulu upacara
RUMAGES yaitu seekor babi belang atau babi salempang yang berumur 3 bulan.
Menurut
kepercayaan,korban bakaran tidak boleh bercacat ,dan harus jantan.Hal ini di
kaitkan dengan isi .Selain hewan itu bukan hewan curian atau rampasan seperti
yang terkutip di dalam alkitab MALEAKHI 1:6-8 .Dan hal mengenai adat kebiasaan
ini telah di ajari dan diberi petunjuk oleh ALLAH atau dalam bahasa tombulu OPO EMPUNG(YESAYA
28:26).
Setelah
semuanya selesai ,maka kami berembuk untuk membuat suatu wadah yang bertujuan
untuk melestarikan situs-situs budaya dan cagar budaya yang ada di Kota Tomohon
.Selain itu juga,wadah ini bertujuan untuk
mempersatukan pemuka-pemuka adat dan kelompok-kelompoknya,melalui wadah
atau organisasi yang akan dibentuk ini .
Dari
kenyataan yang ada,para pemuka-pemuka
adat sudah tidak ada lagi rasa persatuan. Mereka hanya mementingkan
kelompoknya sendiri,dan masing-masing mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang
pantas disebut pemuka adat (Tonaas) sehingga,semboyan leluhur minahasa yaitu “MA’ESA-ESAAN,MA’TOMBOL-TOMBOLAN,MA’SAWANG-SAWANGAN,MA’LINGA-LINGAAN”
sudah tidak lagi saat ini .
Dari
permasalahan di atas,maka pada tanggal 17 januari 2010kami mengundang para
pemuka adat atau tonaas-tonaas dan kelompok-kelompoknya untuk mengadakan
pertemuan dan bermusyawarah bersama bertempat di suatu rumah dari saudara kami
yakni Jemmy Salmon alias “pode” . Dan dari awal pembentukan organisasi yang
kami harapkan ini.
Pada
tanggal 24 januari 2010 telah ada kesepakatan untuk pembentukan organisasi
pecinta dan pelestarian budaya dengan nama ”MINAESAAN
TOMBULU” atau Tombulu yang bersatu.
Artinya Orang Minahasa yang ada di etnis
tombulu ini harus di persatukan di dalam
suatu wadah yang peduli terhadap budaya dan adat .
Atas
kesepakatan bersama saya (Johny Sondak ) di tunjuk sebagai ketua umum untuk
periode tahun 2010-2015.
Pada
tanggal 31 januari 2010 di adakan pertemuan di WATU KAMEYA dan para kelompok- kelompok
yang di hadiri oleh beberapa kelompok pecinta kebudayaan,bahkan semakin bertambah
banyak yang hadir pada saat itu.
Pada
tanggal 2 februari 2010 di adakan pertemuan khusus dengan bapak Niko Aray
selaku Tonaas wangko asal Tombulu/Tomohon yang juga merupakan seorang tokoh
budaya di minahasa maupun di Jakarta.
Selain
seorang tokoh budaya minahasa dia juga adalah salah satu tokoh budaya TiongHoa
serta merupakan seorang pimpinan agama .
Dari
hasil pertemuan dengan bapak Niko Aray inilah maka organisasi ini mulai
mendapat titik terang.Pertemuan yang diadakan dirumah wakil ketua Tonaas berhasil
menciptakan sebuah logo/ simbol organisasi ini.
Logo
atau symbol yang mengartikan kesatuan dan persatuan ,serta menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya tanpa mengesampingkan norma-norma agama .
Kami
sangat bersyukur karena bapak Niko Aray bersedia membantu mencarikan donator serta
mengaku siap untuk pengadaan atribut organisasi .
Selain
itu beliau turut terlibat dan bersedia menjadi pengurus di dalam organisasi
ini. Begitu pula dengan bapak Fredy Lumintang
yang biasa di sapa bapak Lumi yang juga merupakan salah satu tokoh
budaya minahasa dan TiongHoa yang turut
membantu dan mewujudkan organisasi ini. Harapan mereka agar organisasi ini akan
mejadi contoh atau panutan di tanah Toar Lumimuut khususnya di Tombulu/Tomohon.
Beliau juga akhirnya bersedia dan siap
menjadi pengurus di dalam organisasi pula.
Pada
tanggal 7 februari 2010 di adakan pertemuan kembali di rumah wakil Tonaas
Yoppie Manopo dan hasilnya cukup memuaskan .Dari hasil pertemuan ini telah di
tetapkan kelengkapan struktur
kepengurusan dan peraturan dalam organisasi ini.Dari pertemuan ini,telah
di tetapkan beberapa keputusan diantaranya :
VISI : Mewujudkan semboyan “SI TOU TIMOU
TUMOU TOU” melalui adat dan budaya minahasa serta menjaga kerukunan antar umat
beragama.
MISI :
Mewujudkan warisan budaya leluhur
serta melestarikan adat dan budaya kepada generasi muda tou minahassa
Demikian sekilas terbentuknya sejarah LSM MINAESAAN
TOMBULU SULUT
PAKATUAN WO PAKALAWIREN I jajat u santi
:Sumber MInaesaan Tombulu Sulut