Minggu, 15 Juli 2012

SEJARAH TERBENTUKNYA ORGANISASI MINAESAAN TOMBULU DI KAKASKASEN TOMOHON



Pada awal November sampai akhir desember 2009 kami beberapa orang yang peduli akan cagar budaya dan situs-situs budaya di tanah Toar Lumimu’ut saat itu sedang merenovasi atau membangun tempat ritual di watu KAMEYA bertempat di kelurahan Kakaskasen satu Tomohon Utara .
            Setelah semuanya rampung kami mengadakan Ritual budaya berupa ucapan syukur kepada Tuhan (Opo Empung) yang sesuai adat dan kepercayaan mutlak di adakan . pada saat itu di persembahkan seekor korban bakaran atau dalam bahasa tombulu upacara RUMAGES yaitu seekor babi belang atau babi salempang yang berumur 3 bulan.
            Menurut kepercayaan,korban bakaran tidak boleh bercacat ,dan harus jantan.Hal ini di kaitkan dengan isi .Selain hewan itu bukan hewan curian atau rampasan seperti yang terkutip di dalam alkitab MALEAKHI 1:6-8 .Dan hal mengenai adat kebiasaan ini telah di ajari dan diberi petunjuk oleh ALLAH  atau dalam bahasa tombulu OPO EMPUNG(YESAYA 28:26).
            Setelah semuanya selesai ,maka kami berembuk untuk membuat suatu wadah yang bertujuan untuk melestarikan situs-situs budaya dan cagar budaya yang ada di Kota Tomohon .Selain itu juga,wadah ini bertujuan untuk  mempersatukan pemuka-pemuka adat dan kelompok-kelompoknya,melalui wadah atau organisasi yang akan dibentuk ini .
            Dari kenyataan yang ada,para pemuka-pemuka  adat sudah tidak ada lagi rasa persatuan. Mereka hanya mementingkan kelompoknya sendiri,dan masing-masing mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang pantas disebut pemuka adat (Tonaas) sehingga,semboyan leluhur minahasa yaitu “MA’ESA-ESAAN,MA’TOMBOL-TOMBOLAN,MA’SAWANG-SAWANGAN,MA’LINGA-LINGAAN” sudah tidak  lagi saat ini .
            Dari permasalahan di atas,maka pada tanggal 17 januari 2010kami mengundang para pemuka adat atau tonaas-tonaas dan kelompok-kelompoknya untuk mengadakan pertemuan dan bermusyawarah bersama bertempat di suatu rumah dari saudara kami yakni Jemmy Salmon alias “pode” . Dan dari awal pembentukan organisasi yang kami harapkan ini.
            Pada tanggal 24 januari 2010 telah ada kesepakatan untuk pembentukan organisasi pecinta dan pelestarian budaya dengan nama ”MINAESAAN TOMBULU”  atau Tombulu yang bersatu. Artinya Orang Minahasa yang ada  di etnis tombulu ini harus di persatukan  di dalam suatu wadah yang peduli terhadap budaya dan adat .
            Atas kesepakatan bersama saya (Johny Sondak ) di tunjuk sebagai ketua umum untuk periode tahun 2010-2015.
            Pada tanggal 31 januari 2010 di adakan pertemuan di WATU KAMEYA dan para kelompok- kelompok yang di hadiri oleh beberapa kelompok pecinta kebudayaan,bahkan semakin bertambah banyak yang hadir pada saat itu.
            Pada tanggal 2 februari 2010 di adakan pertemuan khusus dengan bapak Niko Aray selaku Tonaas wangko asal Tombulu/Tomohon yang juga merupakan seorang tokoh budaya di minahasa maupun di Jakarta.
            Selain seorang tokoh budaya minahasa dia juga adalah salah satu tokoh budaya TiongHoa serta merupakan seorang pimpinan agama .
            Dari hasil pertemuan dengan bapak Niko Aray inilah maka organisasi ini mulai mendapat titik terang.Pertemuan yang diadakan dirumah wakil ketua Tonaas berhasil menciptakan sebuah logo/ simbol organisasi ini.
            Logo atau symbol yang mengartikan kesatuan dan persatuan ,serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tanpa mengesampingkan norma-norma agama .
            Kami sangat bersyukur karena bapak Niko Aray bersedia membantu mencarikan donator serta mengaku siap untuk pengadaan atribut organisasi .
            Selain itu beliau turut terlibat dan bersedia menjadi pengurus di dalam organisasi ini. Begitu pula dengan bapak Fredy Lumintang  yang biasa di sapa bapak Lumi yang juga merupakan salah satu tokoh budaya  minahasa dan TiongHoa yang turut membantu dan mewujudkan organisasi ini. Harapan mereka agar organisasi ini akan mejadi contoh atau panutan di tanah Toar Lumimuut khususnya di Tombulu/Tomohon. Beliau juga akhirnya  bersedia dan siap menjadi pengurus di dalam organisasi pula.
            Pada tanggal 7 februari 2010 di adakan pertemuan kembali di rumah wakil Tonaas Yoppie Manopo dan hasilnya cukup memuaskan .Dari hasil pertemuan ini telah di tetapkan kelengkapan struktur  kepengurusan dan peraturan dalam organisasi ini.Dari pertemuan ini,telah di tetapkan beberapa keputusan diantaranya :

VISI        :               Mewujudkan semboyan “SI TOU TIMOU TUMOU TOU” melalui adat dan budaya minahasa serta menjaga kerukunan antar umat beragama.
MISI       :               Mewujudkan warisan budaya leluhur serta melestarikan adat dan budaya kepada generasi muda tou minahassa


Demikian sekilas terbentuknya sejarah LSM MINAESAAN TOMBULU SULUT

PAKATUAN WO PAKALAWIREN  I jajat u santi
:Sumber MInaesaan Tombulu Sulut