Rabu, 11 Juli 2012

SEJARAH RANO PAZU (PINAWELAAN)

Pada zaman dulu wilayah ini terdapat di pinggiran kampung tua antara kilow-kilow atau kinilow dan kinaskas atau sekarang kakaskasen. Pada waktu itu sebenarnya yang baru ada pertama kali yang merupakan kampung tua dan pertama-tama ada sebelum adanya kampung kinaskas atau kakaskasen sekarang. Akhirnya setelah mulai banyak penduduk kampung tua ini dan waktu itu sebagian kelompok atau etnis keturunan dari pada Pinontoan dan rumengan mulai bergeser kearah selatan kampung tua itu dengan maksud untuk memburu dan membuka lahan baru untuk bercocok tanam. Dan ketika membuka lahan baru mereka menebang pohon-pohon di sekitar tempat baru yang sekarang kakaskasen, sehingga suatu waktu leluhur menebang pohon hingga terlempar dan mencari mata kapak (tamako) , namun yang didapatkannya hanya berupa sumber mata air yang sangat banyak dan jernih, maka dari itulah sekelompok leluhur tadi memili dan mendirikan tempat tinggal di wilayah ini yang berada disekitar Watu Pahseruen 3 batu baku mangada tepatnya dikebun sarang atau kurang lebih ke barat tepatnya makan leluhur zaman dulu waruga yang hanya berjarak 500m kearah barat. akhirnya dari satu etnis atau kelompok tadinya asalnya satu kelompok terpecah menjadi dua kelompok etnis, dan lama kelamaan ke-2 kelompok ini terjadi pertikaian diantara mereka padahal mereka merupakan satu kelompok etnis dan bersaudara pula. setelah terjadi pertikaian maka kedua kelompok ini menetapkan bertemu ditempat yang dinamakan Air Rano Pasu / Air Panas atau Pinawalean, dan di tempat ini mereka menetapkan sepakat sebagai suatu batas diantara kedua wilayah tadi, karena diantara kedua kelompok ini sering memperebutkan lahan yang baru ditemukan benar-benar masih belum di sentuh manusia baik tanahnya yang subur maupun berjenis-jenis hewan dan binatang masih banyak. jadi faktor yang memicu sampai terjadinya pertikaian adalah masalah itu tadi. jadi tempat yang namanya Rano Pasu atau Air Panas Pinawelaan ini merupakan tempat untuk menyelesaikan apabila ada permasalahan diantara kedua kelompok etnis atau kedua kampung ini. maka dari peristiwa ini Rano Pazu Pinawelaan = tempat bertemu untuk menyelesaikan suatu masalah atau perkara-perkara dan tempat ini berada dipinggiran dari kampung tersebut jadi pinawelaan juga bisa diartikan sebagai suatu wilayah atau tempat yang dipinggirkan dan merupakan suatu tempat bertemu suatu kelompok untuk menyelesaikan masalah apabila sewaktu-waktunya terjadi permasalahan. perselisihan dan pertikaian dari leluhur-leluhur zaman dulu masih terjadi sampai di zaman sekarang dan sewaktu bertemu bisa terjadi perselisihan dan pertikaian diantara ke-2 kelompok etnis atau ke-2 kampung itu, padahal mereka merupakan suatu keluarga atau kelompok etnis yang sudah di uraikan diatas. makanya ditempat ini atau Rano Pazu pinawelaan sampai sekarang sangat diyakini merupakan tempat penyelesaian dari segala permasalahan, dan di zaman sekarang untuk tempat mengobati suatu masalah penyakit maupun permasalahan lain yang dilakukan sekarang oleh tua-tua kampung Tonaas. dan tempat mengadakan ritual adat sesuai yang dimaksudkan tadi. demikian sejarah dari Rano Pazu atau Pinawelaan dan tempat situs bersejarah ini berada atau terletak dikedua pinggiran yakni kampung kinilow dan kakaskasen dan karena airnya hangat atau panas maka tempat ini telah dipinggirkan oleh kedua penguasa wilayah waktu itu yakni Pinontoaan dan Rarumengan.

SUMBER : MINAESAAN TOMBULU SULUT